Review Novelet "SK2H"

Pernah dengar sebuah kisah berjudul ‘Sepasang Kaos Kaki Hitam’?

Anehkah mendengarnya? Tentu saja. Apa pula itu sepasang kaos kaki hitam? Apa maknanya? Ada apa dengan kaos kaki hitam itu? Mungkin juga hampir setiap hari kita memakainya, tapi ada kisah apa yang tersembunyi di baliknya sehingga membuatnya spesial? Seperti itulah kira-kira pertanyaan yang muncul sewaktu aku membaca judul itu.

Jika kamu seorang Kaskuser, pastilah sudah tak asing lagi. Karena konon, ini adalah kisah nyata fenomenal yang paling terkenal di Kaskus sekitar dua tahun lalu. Tapi jika belum pernah dengar, atau baru kali ini tahu, sama seperti aku yang baru tahu tiga hari lalu, Sepasang Kaos Kaki Hitam adalah sebuah kisah nyata yang beredar di kaskus dan diceritakan langsung oleh si pemilik pengalaman.

Awalnya, sewaktu jalan-jalan di kaskus, aku menemukan sebuah judul thread yang agak aneh. Aku lupa apa judul pastinya (nanti coba aku cari tahu lagi), tapi ada sesuatu yang menggelitik dari judul itu. Intinya, thread yang aku temukan itu berisi review dari thread utama yang berjudul [REBORN] SEPASANG KAOS KAKI HITAM. (Link ada di bawah)

Aku yang penasaran dengan isi thread itu, langsung melalapnya habis. Bukannya terpuaskan, ternyata penasaranku semakin bertambah. Belum apa-apa, dari thread itu aku sudah disuguhi berbagai misteri dari isi cerita. Siapa itu Mavelly, apa yang terjadi di masa lalunya? lalu kenapa salah satu part, yaitu part 66, di sembunyikan atau sengaja tidak di share, dan juga tanggapan-tanggapan kaskuser lain di kolom balasan.

Melalui thread itu juga aku langsung menuju ke thread utama. Dan dari sanalah penasaranku malah semakin bertambah. Siapa sangka, faktanya, thread itu adalah thread reborn, karena thread pertama dari cerita asli sudah tenggelam di old kaskus sewaktu pergantian domain dari kaskus.us menuju kaskus.co.id kemarin, tapi komentar dan viewernya ada ribuan dan terus bertambah.

Seperti yang kita tahu, jika ada thread memiliki respons sebesar itu, pastilah thread itu benar-benar berkualitas. Melihat dari respons thread utama itu yang bahkan sampai di review oleh banyak pihak dan memiliki banyak komentar serta tanggapan-tanggapan yang mengatakan bahwa kisah ini begitu fenomenal, maka aku memutuskan untuk segera ikut membacanya.

Setelah membaca kalimat pembuka yang menggugah, aku langsung menuju kumpulan link di bawahnya yang berisi untaian cerita bersambung sepanjang 125an bagian.

WHAT??? 125an PART.

Baru tahu ada sebanyak itu saja sudah nggak terbayang bukan malasnya untuk baca? Ini baca online lo. Baca di depan komputer/laptop. Beruntungnya, ternyata sudah ada versi PDF yang bisa di download. (Link download juga ada di bawah. Dan kisah ini ada dua versi. versi thread dan pdf. sementara aku baru baca versi thread. Apa bedanya? yang PDF udah lolos editing dan lain-lain.)

Singkat cerita, hari Jumat sore itu aku downlaod dari komputer kantor, dan Sabtu malam hingga Minggu malam ini baru selesai aku baca dan langsung aku buat reviewnya di rumah. Tahukah kalian, gara-gara ini aku harus menunda dua tulisan yang sudah terkonsep dan tinggal ketik. Tak apalah, toh juga seimbang hasilnya. :)

Lalu kenapa ini aku sebut sebagai novelet/novela? Tentu saja karena kisah ini di tulis lebih panjang dari cerpen tapi tak sepanjang novel. Buat yang belum terbiasa membaca tulisan panjang dan tanpa ada gambar sama sekali, ini adalah awal yang bagus buat kalian. Aku saja bisa menyelesaikannya dalam waktu dua hari kok.

Lantas apa menariknya, sampai seterkenal itu?

Hmm… beri aku waktu sejenak.

Memang dari segi penulisan masih perlu banyak pembenahan. Bukan berarti akunya sudah ahli teknik menulis lo ya, tapi ini memang bukan novel. Jadi tulisan yang ada lebih mirip seperti teman yang sedang bercerita. Sangat ringan. Dan menurutku, yang membuat kisah ini fenomenal adalah;

Pertama, Ini adalah kisah nyata. Bukan sembarang kisah nyata. Tapi sebuah kisah nyata lengkap yang berisi beragam hal yang tak bisa ditemui dalam kehidupan sembarang orang.

Kisahnya berisi suka, duka, manis, pahit, bahagia, ketakutan, kekocakan para tokohnya, persahabatan, kelahiran dan kematian. Dan pastinya ada cinta. Cinta yang menjadi dasar dari semuanya. Cinta yang membawa pada penderitaan. Cinta yang harus memisahkan. Cinta yang menyembuhkan. Cinta yang mereka cari. Cinta yang harus diusahakan. Cinta yang harus melepaskan. Dan semua cinta yang membuat mereka terus berusaha. Cinta yang membuat pion/bidak harus melangkah terus ke depan hingga petak terakhir. Atau cinta yang akhirnya membuat kupu-kupu bisa keluar dari kepompong yang menyiksanya.

Di beberapa bagian, jangan kaget jika kalian akan ikut tertawa bersama mereka dan di beberapa bagian lain kalian akan menangis. Setidaknya aku jujur dalam membuat review ini.

Kedua, ada tokoh yang sangat kuat di dalamnya. Selain dari segi kisah perjalanan hidup luar biasa yang harus mereka jalani, karakter kuat ini jugalah yang membuatku merasa tertarik pada kisah ini. Tokoh itu adalah Ari dan Mevally. Juga ada tokoh pendukung seperti Indra dan Lisa.

Karakter Ari dan Meva yang suka bercanda dengan candaan cerdas namun ringan ini, serta hubungan antara keduanya sebagai tetangga kos pasti membuat semua orang merasa iri. Dan point inilah yang ku pikir menjadi dasar kenapa kisah ini memiliki banyak penggemar. Terlebih, ini adalah kisah nyata. Itulah penguatnya.

Mungkin kita banyak menemukan kisah mirip seperti ini, atau bahkan lebih dramatis, di novel-novel. Namun mereka semua fiktif. Sedangkan ini adalah kisah nyata. Itulah kelebihannya. Maka tak heran jika semua merasa iri.

Dan ketiga, ENDING. Selama ini hanya ada dua ending. Sad dan happy. Namun di sini kalian akan menemukan dua ending ini berbaur dan menciptakan ending yang sangat memuaskan.

Overall, bacaan ringan yang berbobot (dari segi kisah) ini sangat menarik untuk di baca. Jujur, aku juga merasa iri dengan mereka. Aku iri bagaimana mereka akhirnya menemukan arti sesungguhnya dari cinta. Cinta yang tak pernah terucap namun sangat terasa. Cinta yang terpaut begitu dalam.

Dan sengaja aku sembunyikan isi kisahnya agar kalian bisa menikmati setiap kata, canda, tawa, dan tangisnya. Apalagi di bagian endingnya.