Indonesia sebuah keindahan yang terhampar dari Sabang sampai Merauke, mempunyai luas 1.904.569 km2 dijuluki zamrud dikhatulistiwa. Percaya atau tidak negeri in sejak zaman dulu menyimpan tenaga yang super power yang dapat mempengaruhi kondisi global dunia.
Sejak zaman dahulu negeri ini memendam kekuatan alam yang maha dahsyat. Dibalik kecantikan alamnya, kesuburan tanahnya dan keramahan rakyatnya dunia mencatat setidaknya ada 3x dunia di guncang letusan maha dahsyat yang berasal dari negeri elok ini, letusan tersebut berdampak pada perubahan iklim, sosial, ekonomi dan politik. Tiga serangkai gunung berapi Indonesia yang tercatat memiliki letusan yang maha dahsyat itu adalah Gunung Toba, Gunung Krakatau dan Gunung Tambora.

1.Gunung Toba (Sumatera)
Mungkin banyak diantara kita tidak mengetahui bahwa Danau Toba (danau Vulkanik terbesar di dunia) yang cantik itu asalnya dari letusan maha dahsyat dari Gunung Toba. Danau Toba sekarang dan Pulau Samosir ditengahnya berasal dari letusan ke-3 dari Gunung Toba yang diperkirakan terjadi 74.000 tahun lalu, letusannya melemparkan bebatuan sampai ke Malaysia dan India. Letusan ini juga diikuti tsunami yang besar dan melemparkan kurang lebih 2.800 kilometer kubik abu.
Dampak dari letusan ini, suhu bumi turun sekitar 100 C. Di beberapa tempat di India terjadi perubahan ekologi yang menghasilkan lahan-lahan yang sulit ditumbuhi tanaman keras. Diperkirakan letusan Gunung Toba menyebabkan hilangnya beberapa ras manusia. Ras manusia sekarang berasal dari sisa-sisa letusan Gunung Toba. Letusan Gunung Toba merupakan letusan paling dahsyat dalam 2 juta tahun terakhir ini.
Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyatapenyebaran debu itu sampai terekam hingga kutub utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan gunung berapi Toba kala itu. Bukti-bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis. Selain Danau Toba, Danau Maninjau dan Danau Matano di Sulsel juga terbentuk dari letusan vulkanik.

Letusan Gunung Krakatau pada tanggal 26-27 Agustus 1883 setara dengan 30.000 kali bom atom di Hiroshima, dan menewaskan kurang lebih 36.000 jiwa. Semburan lahar dan abunya mencapai ketinggian 80 km. Debu vulkanis dari Gunung Krakatau menutupi bumi selama dua setengah hari. Letusannya dapat terlihat sampai ke Amerika utara dan Eropa, saat itu cahaya matahari tampak berwarna biru dan bulan tampak oranye.
Kedahsyatan ledakkan Krakatau bisa dilihat juga dari jumlah korban tewas. Sebanyak 36.000 orang meregang nyawa karena amuknya, 165 permukiman hilang dari permukaan bumi, dan 132 desa luluh lantak porak poranda. Letusan Krakatau juga memicu terjadinya tsunami yang terasa hingga Hawaii dan pantai barat Amerika. Kapal yang sedang berada di Afrika Selatan konon sampai terhempas gara-gara tsunami yang bersumber dari ujung Pulau Jawa ini.
Sebelum ledakan tahun 1883, Gunung Krakatau (purba) pernah meledak dengan daya ledakan yang kuat, akibat ledakan tersebut menimbulkan penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur mendingin. Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan Persi purba, transmutas kerajaan Romawi ke Kerajaan Biyantium berakhirnya peradaban Arabia Selatan, punahnya kota besarr Maya Tikal dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh teka-teki (Wikipedia.com).

Pada tanggal 11-12 April 1815 terjadi letusan maha dahsyat yang getarannya menguncang bumi hingga jarak ratusan mil, ledakan misteri itu ternyata lahir dari perut Gunung Tambora di Sumbawa. Letusannya terdengar sampai pulau Sumatera, dan abu vulkanik yang dikeluarkan jatuh di daerah Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Setelah letusan, keadaan di sekitar Tambora—terutama di Bima—pun berbalik. Tanah yang tak dapat ditanami selama lima tahun membuat kelaparan dan kemelaratan berkepanjangan. Total jumlah yang tewas sekitar 60.000 sampai 75.000 jiwa dengan 10.000 sampai 15.000 jiwa tewas langsung. Letusannya menyebabkan 3 kerajaan disekitar Tambora musnah.
Letusan gunung Tambora berakibat luar biasa. Gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti selama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris.
Tambora juga jadi salah satu pemicu kerusuhan di Perancis yang warganya kekuarangan makanan. Juga mengubah sejarah saat Napoleon kalah akibat musim dingin berkepanjangan dan kelaparan pada 1815 di Waterloo.
Kegelapan menyelimuti Bumi, menginspirasi novel-novel misteri legendaris misalnya, 'Darkness' atau 'Kegelapan' karya Lord Byron, 'The Vampir' atau 'Vampir' karya Dr John Palidori dan novel 'Frankenstein' karya Mary Shelley.
Itu tiga serangkai gunung api di Indonesia yang mengubah wajah dunia. Sesungguhnya Indonesia beserta alamnya mempunyai kandungan kekuatan maha dahsyat yang dapat mengubah sejarah bumi ini. Contoh lain bagaimana hutan kita sebagai salah satu paru-paru dunia yang dihargai mahal oleh negara lain, musnahnya hutan kita pertanda musnahnya bumi ini. Kekuatan maha dahsyat ini memberikan inspirasi bagi manusia-manusia Indonesia untuk lebih dahsyat meledakkan dunia dengan kerja keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar