Selasa, 27 Januari 2015

Perlu Solusi Ekstrim Untuk Macet dan Banjir di Jakarta

1354170999227191241
Banjir & Macet Di Seputaran Mangga Dua Square-Jakarta Utara (Dok. Pribadi)
Persoalan banjir dan macet bagi penduduk Jakarta sangat mempengaruhi produktifitas dan kualitas hidup mereka. Bayangkan saja jarak tempuh yang seharusnya bisa dilalui dalam hitungan menit bisa menjadi berjam-jam apabila terjadi kemacetan dan banjir. Dampak ekonomi jelas sangat terasa ketika dua hal tersebut terjadi. Misalnya kegiatan eksport dari Kawasan Berikat Nusantara Marunda menuju pelabuhan Tanjung Priuk harus ditempuh berjam-jam, sehingga mengurangi ritase yang semestinya bisa dilakukan. Selain sang supir yang dirugikan karena harus mengeluarkan biaya lebih karena macet dan banjir tersebut, juga dari sisi perusahaan sangat dirugikan oleh faktor eksternal tersebut.
Memang kini jalan khusus angkutan eksport-import dari dan menuju pelabuhan Tanjung Priuk sedang dalam proses pembangunan, sehingga nantinya tidak ada lagi campur baur dengan kendaraan pribadi dan penumpang. Tetapi membangun jalan bukanlah solusi tepat untuk mengatasi persoalan kemacetan, karena pada akhirnya ketika pembangunan fisik jalan terus menerus dilakukan maka diujungnya kita akan mendapati musibah banjir, karena akan semakin sedikit daerah hijau dan daerah resapan air karena semakin banyaknya ruang-ruang beton. Apalah lagi jika pembangunan jalan tersebut dibarengi dengan pembangunan gedung-gedung pencakar langit untuk memenuhi dahaga kaum jetset dan orang berpunya untuk memilki koleksi prestise berupa property. Serta semakin menjamurnya pusat-pusat hedonisme dan hiburan yang melupakan bahwa bumi Jakarta sudah semakin renta.
1354172780311022523
Banjir di depan Ancol-Jakarta Utara (Dok. Pribadi)
Solusi ekstrim untuk masalah banjir dan macet adalah dengan menekan pertumbuhan pembangunan fisik dan pertumbuhan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat hingga ketitik paling rendah. Tetapi permasalahannya apakah akan ada eksekusi terhadap hal tersebut ?, jika kemudian setelah kalkulasi pendapatan dari pertumbuhan tersebut akan mempengaruhi pendapatan daerah Jakarta secara signifikan.
Artinya jika tarik ulur antara pemerintah dan pengusaha diantara kepentingan mengejar pendapatan daerah dari kedua pertumbuhan tersebut atau menyelamatkan Jakarta dari kemacetan total yang telah diprediksi akan terjadi, serta serbuan dari dalam tanah karena air laut yang tersedot semakin jauh ke darat.
13541744101345651458
Pompa Air di Depan Mall Mangga Dua-Jakarta Utara (Dok. Pribadi)
Kita lihat saja apakah pemangku amanah jabatan Gubernur Jakarta saat ini akan melakukan tindakan ekstrim dalam kurun waktu masa jabatan 5 tahun kedepan. Sehingga penyelamatan Jakarta bisa dilakukan lebih awal, agar di usianya yang semakin renta ini bisa menikmati masa ketenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar