Minggu, 25 Januari 2015

Penyangkalan

Pikiran manusia memiliki mekanisme pertahanan ego primitif yang menafikan semua realitas yang menimbulkan terlalu banyak ketegangan untuk ditangani otak. Mekanisme itu bernama penyangkalan. Penyangkalan adalah bagian penting dari mekanisme penyesuaian diri manusia. Tanpanya, kita akan terjaga setiap pagi dengan perasaan tegang tentang berbagai kemungkinan cara kita akan mati. Alih-alih, pikiran kita memblokir ketakutan eksistensial kita dengan berfokus pada stres yang bisa kita tangani seperti tiba di kantor tepat waktu atau membayar pajak. Jika kita memiliki ketakutan yang lebih luas dan eksistensial, kita membuangnya dengan segera, berfokus kembali pada tugas-tugas sederhana dan hal remeh-temeh sehari-hari. Penelitian atas kebiasaan pencarian di internet yang dilakukan Mahasiswa universitas ternama Amerika baru baru ini. Penelitian itu mengungkapkan bahwa, bahkan pengguna intelek internet menunjukkan kecendrungan penyangkalan naluriah. Menurut kajian itu, mayoritas mahasiwa setelah mengklik sebuah artikel yang membuat stres, misal mencairnya es kutub atau kiamat, akan buru-buru keluar dari laman itu demi mencari hal remeh untuk menghapus ketakutan dari pikiran mereka; pilihan favorit antara lain berita olahraga, video kucing lucu, dan gosip selebtiti.
Dalam mitologi yunani kuno seorang pahlwan yang berada dalam penyangkalan merupakan manisfestasi puncak keangkuhan dan kesombongan. Tak seorang pun yang lebih angkuh daripada orang yang percaya bahwa dirinya kebal terhadap marahabahaya dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar