Selasa, 02 Desember 2014

Badan Usaha

  1. 1.Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan kita untuk memilih bentuk badan usaha:

    a) Jenis usaha yang dijalankan
    Hal pertama dalam menentukan jenis usaha. Sesuai dengan keinginan pengiriman kita bisa dalam bentuk perdagangan, industri dsb. kita harus pintar-pintar memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko kerugian kecil.

    b) Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
    Agar usaha dapat terkordinir dengan baik. kita menempatkan bagian-bagian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

    c) Besarnya resiko kepemilikan
    Misalnya dalam bidang industri kita akan memerlukan alat-alat produksi dan alat-alat produksi itu pun memerlukan perawatan kemudian belum lagi ada barang-barang reject atau cacat dll. Semua itu merupakan resiko yang harus kita tanggung dan semaksimal mungkin,kita harus menekan besarnya kerugian.

    d) Besarnya investasi yang ditanam
    Dalam hal ini kita harus memperhitungkan modal yang kita punya, karena modal sangat berpengaruh pada usaha yang kita jalankan.

    e) Peraturan-peraturan pemerintah
    Memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah seperti ijin industri, NPWP, akta notaris dan ijin domilisi.

    2. Kelebihan dan kekurangan Perseroan  terbatas.

    Kelebihan Perseroan Terbatas:

    1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang anda setorkan dan tidak lebih.

    2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.

    3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepadaorang lain

    4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volumeusahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.

    5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.

    Kelemahan Perseroan Terbatas :

    1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yangterkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan.Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan.

    2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PTmemerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.

    3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.

    4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harusdilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan.

    3. BUMN

    4. Perusahaan Bukan badan Hukum

    Merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan swasta, dapat berupa perusahaan perseorangan maupun perusahaan persekutuan. Contohnya : Perusahaan Perseorangan, Perskutuan Perdata, Firma, CV.

    PERUSAHAAN BUKAN BADAN HUKUM merupakan perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara kerja sama, jenis perusahaan ini dapat menjalankan usaha di bidang perekonomian (perindustrian, perdagangan, dan perjasaan).

    Beberapa penjelasan singkat mengenai Perusahan Bukan Badan Hukum.

    A). Subjek hukumnya adalah orang-orang yang menjadi pengurusnya, jadi bukan badan hukum itu sendiri karena ia bukanlah hukum sehingga tidak dapat menjadi subjek hukum.

    B). Pada perusahaan bukan badan hukum, yang bertindak sebagai subjek hukum adalah orang-orangnya dan bukan perkumpulannya sehingga yang dituntut adalah orang-orangnya oleh pihak ketiga.

    C). Harta kekayaan dalam perusahaan yang tidak berbadan hukum adalah dicampur, artinya bila terjadi kerugian/penuntutan yang berujung pembayaran ganti rugi /pelunasan utang maka harta kekayaan pribadi dapat menjadi jaminannya. Dengan kata lain, pertanggung jawabannya pribadi untuk keseluruhan.

    D). Harta perusahan bersatu dengan harta pribadi para pengurus/anggotanya. Akibatnya kalau perusahaannya pailit, maka harta pengurus/anggotanya ikut tersita juga.

    5. Penggabungan badan usaha dalam bisnis merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh beberapa badan usaha yang bertujuan untuk mengurangi tingginya persaingan, menggabungkan kekuatan serta bertujuan untuk membuat kegiatan usaha dapat berjalan lebih efesiaen dan efektif. Dalam dunia ekonomi penggabungan badan usaha dapat dilakukan dengan cara vertikal maupun dengan cara horizontal. Penggabungan secara vertikal diartikan sebagai penggabungan beberapa badan usaha yang didasarkan atas urutan  proses produksi atau proses pengerjaannya. Contohnya badan usaha bergerak dalam penyedia tembakau melakukan pengabungan usaha dengan badan usaha bergerak dalam penyediaan cengkeh dan badan usaha yang bergerak dalam pengolahan tembakau hingga akhirnya terbentuklah produk dalam hal ini rokok. Penggabungan vertikal memiliki beberapa manfaat salah satunya dapat menjadikan proses produksi lebih stabil dan berkesinambungan, hal ini karena penyediaan bahan baku stoknya jelas dan dapat diperoleh dengan harga lebih terjangkau dan tidak perlu bersaing dengan badan usaha lain untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan.

    Penggabungan horizontal adalah penggabungan antara dua atau lebih badan usaha yang memiliki kegiatan atau jenis usaha yang serupa dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, gabungan beberapa bank kecil membentuk sehingga tercipta bank besar, diindonesia contohnya bank mandiri, contoh lain gabungan beberapa stasiun televisi membentuk stasiun televisi yang lebih besar dll.

    Dalam ekonomi dikenal beberapa bentuk-bentuk gabungan dari beberapa badan usaha, antara lain sebagai berikut:

    Bentuk Holding Company
    Holding Company adalah suatu bentuk gabungan beberapa badan usaha yang dilakukan dengan cara pembelian sebagian saham atau seluruh saham satu atau beberapa badan usaha. Dalam Pengabungan dengan cara holding company maka badan usaha yang melakukan pembelian saham dari badan usaha lainnya memiliki hak untuk mengatur dan mengendalikan badan usaha yang sahamnya telah dibeli.

    Bentuk Joint Venture
    Joint Venture adalah bentuk gabungan beberapa badan usaha yang berasal dari negara-negara yang berbeda menjadi satu kesatuan ekonomi yang berbentuk Perseroan Terbatas. Karena berbentuk PT maka modal bentuk gabungan join venture ini berupa saham.

    Bentuk Trust
    Trust merupakan bentuk gabungan beberapa badan usaha yang dilakukan dengan cara melebur beberapa badan usaha menjadi sebuah badan usaha baru yang lebih besar. Dampak negatif dari trust salah satunya adalah memungkinkan timbulnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat, karena dengan sistem monopoli badan usaha hasil peluburan tersebut dapat mepermainkan harga dan kebijakanlainnya dengan lebih leluasa.  Salah satu bentuk trust dinusantara adalah terbentuknya sebuah bank yang dikenal dengan “Bank Mandiri”, bank mandiri merupakan bank besar hasil gabungan dari bank-bank kecil anatara lain Bank Dagang Negara (BDN), Bank Exim, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Bumi Daya.

    Bentuk Concern
    Concern adalah bentuk gabungan beberapa badan usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan masalah pembelian. Contohnya, beberapa badan usaha yang bergerak dalam produksi rokok melakukan pengabungan dengan tujuan membeli tembakau dalam jumlah yang besar agar badan usaha tersebut mendapatkan diskon lebih besar.

    Bentuk Kartel
    Kartel yaitu bentuk gabungan beberapa badan usaha yang sejenis dengan tujuan melakukan beberapa kesepakatan atau beberapa perjanjian tertentu. Badan usaha yang telah tergabung dalam kartel memiliki kebebasan sebagaimana sebelum bergabung dalam kartel, kecuali terkait hal-hal yang telah disepakati bersama. 


Memuat

Rabu, 26 November 2014

MANAJEMEN

v  Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
v a. Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah sanagt penting bagi peerusahaan dimana fungsi ini akan menjadi pedoman dasar kegiatan atau fungsi-fungsi lainnya, dan perencanaan berperan sebagai acuan bagi segenap tindakan dalam merealisasikan tujuan-tujuan.

b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Fungsi pengorganisasian dapat diartikan sebagai “how to organize works” atau bagaimana mengatur,memilah-milah sejumlah beesaran pekerjaan menurutbidan-bidangnya menjadi suatu kesatuan kerja. Ini berarti melakukan pengelompokkan tugas dan menciptakan wadahnya.

c. Fungsi melaksanakan (Actuating)
Setelah rencana-rencana selesai dibuat,struktur organisasi terbentuk dan pengisian personilnya selesai dilakukan (direkrut dan dilatih),langkah berikutnya adalah menetapkan atau melaksanakan bagaimana agar arah atau langkah organisasi bergerak menuju arah yang telah ditetapkan.

d. Fungsi pengawasan (controlling)
Melalui funsi pengawasan,diharapkan dapat menjaga agar jalannya organisasi selalu berada di dalam jalur yang benar sehingga dengan demikian, kemungkinan terjadinya penyimpangan atas proses dan sasran yang telah ditetapkan,secara dini dapat dihindari/diatasi.

v Tingkatan manajemen dan manajer.
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
v  Perencanaan strategis adalah perencanaan yang meliputi keseluruhan program yang akan dilaksanakan, mulai dari survei lapangan, analisis SWOT, dan semua perhitungan yg diperlukan untuk menjaga program tetap berjalan sekaligus menentukan antisipasi untuk kejadian-kejadian tak terduga.

Perencanaa taktis adalah perencanaan yang syarat dengan spikulasi, apapun hasil dan resikonya, itu masalah belakangan, yang penting bertindak dulu. tindakan adalah yang utama dalam perencanaan ini.
v  Gaya Kepemimpinan Klasik
Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu mengarahkan (directing), pembinaan (coaching), Partisipatifi (participation) dan Mendelegasikan (delegating)
o   Mengarahkan (directing)
Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi. Dalam situasi seperti ini Hersey and Blancard menyarankan agar pemimpin memainkan peran directive yang tinggi, memberi saran bagaimana menyelesaikan tugas-tugas itu, dengan terus intens berhubungan sosial dan komunikasi dengan bawahannya. Pertama pemimpin harus mencari tahu mengapa orang tersebut tidak termotivasi, kemudian mencari tahu dimana keterbatasannya. Dengan demikian pemimpin harus memberi arahan dalam penyelesaian tugas dengan terus menumbuhkan motivasi dan optimismenya.
o   Membina/ Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan. Oleh karena itu, pemimpin hendaknya menghabiskan waktu mendengarkan dan menasihati, dan membantu karyawan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan melalui metode pembinaan.
o   Partisipatifi (participation)
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab. Hal ini bisa dikarenakan rendahnya etos kerja atau ketidakyakinan mereka untuk melakukan tugas/tangung jawab. Dalam kasus ini pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendegarkan dan mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan para karyawan, sehingga bawahan merasa dirinya penting dan senang menyelesaikan tugas.
o   Mendelegasikan (delegating)
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya. Mereka diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dan memutuskannya tentang bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan mereka harus dilaksanakan. Pada gaya delegasi ini tidak terlalu diperlukan komunikasi dua arah, cukup memberikan untuk terus berkembang saja dengan terus diawasi.
Gaya Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan, secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan atau pegawai. Hal ini didukung oleh Sinungan (1987) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Sedangkan untuk bawahan yang tergolong pada tingkat kematangan yaitu bawahan yang tidak mampu tetapi berkemauan, maka gaya kepemimpinan yang seperti ini masih pengarahan, karena kurang mampu, juga memberikan perilaku yang mendukung. Dalam hal ini pimpinan atau pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah (two way communications), yaitu untuk membantu bawahan dalam meningkatkan motivasi kerjanya. Selanjutnya, yang mampu tetapi tidak mau melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Bawahan seperti ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan, akan tetapi kurang memiliki kemauan dalam melaksanakan tugas. Untuk meningkatkan produktivitas kerjanya, dalam hal ini pemimpin harus aktif membuka komunikasi dua arah dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh bawahan. Sedangkan gaya delegasi adalah gaya yang cocok diterapkan pada bawahan yang memiliki kemauan juga kemampuan dalam bekerja. Dalam hal ini pemimpin tidak perlu banyak memberikan dukungan maupun pengarahan, karena dianggap bawahan sudah mengetahui bagaimana, kapan dan dimana mereka barus melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Dengan penerapan gaya kepemimpinan situasional ini, maka bawahan atau pegawai merasa diperhatikan oleh pemimpin, sehingga diharapkan produktivitas kerjanya akan meningkat.

Gaya Kepemimpinan Otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.


Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada kepemimpinandemokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.

Gaya Kepemimpinan Bebas
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Sementara itu, kepemimpinan bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.



Selasa, 18 November 2014

Manajemen Sumber Daya Manusia



·         Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
·         FUNGSI MANAJERIAL
Fungsi manajerial yang terdiri dari :
Perencanaan
Bagi manajemen sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan terlebih dahulu suatu program manajemen sumber daya manusia yang akan membantu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Pengorganisasian
Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Bagi seorang manajer sumber daya manusia, membentuk suatu organisasi haruslah dengan merencanakan hubungan antara pekerjaan dan factor-faktor fisik, hubungan antara sesama kelompok dan hubungan antara pimpinan secara keseluruhan.
Pengarahan
Fungsi ini meliputi bagaimana cara melaksanakan pekerjaan atau bagaimana mengusahakan agar pekerja mau bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
Pengawasan
Pengawasan adalah suatu fungsi manajemen yang menyangkut masalah pengaturan terhadap berbagai kegiatan sesuai dengan rencana manajemen sumber daya manusia yang dirumuskan.
·         FUNGSI OPERASIONAL
Fungsi Operasional terdiri dari:
Pengadaan
Fungsi pengadaan meliputi penetuan program penarikan karyawan baik jumlah, jenis, maupun mutu atau kualitas karyawan serta seleksi dan penempatannya.
Pengembangan karyawan
Fungsi pengembangan karyawan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan melalui pelatihan atau pendidikan yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Kompensasi
Fungsi kompensasi berhubungan dengan pemberian imbalan atau penghargaan yang adil dan layak bagi kehidupan manusia dan diberikan kepada karyawan atas jasa atau pekerjaan yang telah diberikan untuk mencapai tujuan organisasi.
      Pengintegrasian
Funsi pengintegrasian berhubungan dengan penyesuain keinginan individual karyawan dengan keinginan organisasi serta masyarakat.
Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan berhubungan dengan usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi para karyawan dan pemeliharaan sifat yang menyenangkan.
Pemutusan hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja berhubungan dengan pemisahan karyawan dari organisasi untuk mengembalikan sesuatu kepada masyarakat yang dapat berbentuk pensiun, pemberhentian, pemecatan, atau penempatan diluar perusahaan.
·         1. Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri sejak hari pertama masuk kerja.
2. Memperoleh kemajuan sebagai kekuatan yang produktif dalam perusahaan dengan jalan mengembangkan kebutuhan ketrampilan, pengetahuan dan sikap.
3.Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi
4. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi.
5. Untuk memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya
·         -         Pernawaran dan penerimaan tenaga kerja.
-         Kemampuan dan kesediaan perusahaan
-         Serikat buruh/organisasi karyawan
-         Produktivitas karyawan
-         Pemerintah dan undang – undang
-         Biaya hidup
-         Posisi jabatan karyawan
-         Pendidikan dan pengalaman kerja
-         Jenis dan sifat pekerjaan
                        -         Kondisi perekonomian nasional





           

Selasa, 11 November 2014

Soft Skill Organisasi (Pengantar Bisnis)


1. Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan tersebut. Organisasi memiliki suatu terstruktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan  hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawabnya. Struktur yang terdapat dalan organisasi menerangkan bentuk saluran saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas tugas bagi masing-masing anggotanya. Selain itu badan usaha didefinisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor faktir produksi untuk mendapat keuntungan.


2. Rentang Kendali merupakan jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin atau dikendalikan secara efektif oleh seseorang manajer. Rentang kendali sangat perlu dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemipin. Rentang kendali diperlukan dalam organisasi karena adanya 'faktor keterbatasan manusia' yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, perhatian, dan kemampuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya Rentang Kendali:
a.     Kesamaan fungsi-fungsi
Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar.
b.     Kedekatan geografis
Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
c.      Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
Semakin sedikit pengawasan lengsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
d.     Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
e.      Perencanaan yang dibutuhkan manajer.
Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
3. Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan pelaksanaan beragam program atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice precident  yang mempunyai tanggungjawab fungsional  bagi seluruh proyek. Sedangkan setiap manajer proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan implementasi strategi. Untuk mengetahui format struktur organisasi matriks, perhatikan gambar berikut.


 Struktur Organisasi Matrix

Sebagaimana struktur-struktur organisasi lainnya, struktur organisasi matriks juga mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan struktur organisasi matriks antara lain adalah:
o       Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif
o       Tujuan proyek menjadi lebih jelas
o       Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara      serentak
o       Banyak jalur untuk melakukan  komunikasi
o       Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas

      Adapun kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:
  •     Strukturnya sangat rumit
  •     Biaya relatif  tinggi
  •     Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
  •   Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat
4. Organisasi Formal yaitu suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas.
Karakteristik organisasi Formal 
1.       Sistem kegiatan terkoordinasi
2.       Kelompok orang 
3.       Kerjasama mencapa tujuan 
4.       Tahan lama
5.       Kaku
6.       Terumuskan
Organisasi informal yaitu kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Karakteristik organisasi informal
1.       Lepas
2.       Fleksibel
3.       Tidak terumuskan
4.       Spontan 



5. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada diposisi puncak pada suatu organisasi.


Kelebihan Sentralisasi: 
        - Totaliterisme penyelenggaraan pendidikan
       - Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
       -   Keseragaman pola pembudayaan masyarakat
       - Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien, karena seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
      -  Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi.
       -  Peningkatan resource sharing (berbagi sumber daya) dan sinergi, dimana sumberdaya dapat dikelola secara lebih efisien karena dilakukan secara terpusat.
      -  Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain, dalam hal ini satu aset dapat dipergunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
     - Perbaikan koordinasi; koordinasi menjadi lebih mudah karena adanya unity of command.
Kelemahan Sentralisasi :
-Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama
-Melemahnya kebudayaan daerah
-Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
-Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
-Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.

Desentralisasi yaitu pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang orang yang berada pada level bawah dalam struktur organisasi.

Kelebihan Desentralisasi :
-Dapat melahirkan sosok manusia yang memiliki kebebasan berpikir,
-Mampu memecahkan masalah secara mandiri, bekerja dan hidup dalam kelompok kreatif penuh inisiatif dan impati,
-Memiliki keterampilan interpersonal yang memadai
-Mendorong terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas.
-Mengakomodasi terwujudnya prinsip demokrasi.
-Mengurangi biaya akibat alur birokrasi yang panjang sehingga dapat meningkatkan efisiensi.
-Mendorong peningkatan kualitas produk yang lebih kompetitif.
Kelemahan Desentralisasi :
-Wewenang itu hanya menguntungkan pihak tertentu atau golongan serta dipergunakan untuk mengeruk keuntungan para oknum atau pribadi.
-Sulit dikontrol oleh pemerinah pusat.
-Masa transisi dari sistem sentralisasi ke desintralisasi ke memungkinkan terjadinya perubahan secara gradual dan tidak memadai serta jadwal pelaksanaan yang tergesa-gesa.
-Sumber daya manusia yang belum memadai.
-Pemerintah pusat secara psikologis kurang siap untuk kehilangan otoritasnya.

Kelemahan Desentralisasi :
-          Sulit dikontrol oleh Pemerintah
-          Kemampuan keuangan daerah yang terbatas
-          Kapasitas manajemen daerah yang belum memadai
-          Sumber daya manusia yang belum memadai